Banyak pihak mempertanyakan tes Bakat Skolastik dan Pra Akademik yang dilaksanakan pada Penerimaan Siswa Baru SD Negeri-1 Sidorejo, berikut kami jelaskan:
Tes Bakat Skolastik (TBS) Untuk mengetahui bakat serta kemampuan seseorang dalam suatu bidang keilmuan maka diperlukan suatu tes yang disebut dengan Tes Bakat Skolastik. Melalui tes ini seseorang akan dapat diukur seberapa dalam bakat dan kemampuannya dalam bidang keilmuan yang di pilih. Selain itu melalui tes ini juga akan tercermin tingkat kecerdasan intelektual (IQ) seseorang. Dalam tes ini banyak pertanyaan-pertanyaan yang mengedepankan cara berpikir (logika) anak.
Tes Pra Akademik (TPA) Sebelum seorang anak untuk pertama kalinya masuk pada dunia sekolah yang sebenarnya, yaitu dunia Sekolah Dasar (SD), maka sesungguhnya ia harus memiliki keterampilan dasar akademik (pra akademik) yang sebagian besar diperolehnya pada masa balita. Keterampilan pra akademik tersebut akan melandasi seorang anak dalam memahami tugas-tugas belajar berikutnya seperti membaca, menulis, dan berhitung.
Kemampuan praakademik tersebut dapat meliputi berbagai hal.
Keterampilan dasar membaca meliputi Kesadaran linguistic dan kesadaran visual. Kesadaran linguistik meliputi kesadaran fonem, kesadaran morfem, kesadaran semantik, dan kesadaran sintaksis. Sedangkan kesadaran visual meliputi visual diskriminatif, visual memori, visual spasial, visual closure, dan visual vigure and ground.
Untuk keterampilan dasar menulis meliputi kemampuan anak dalam hal motorik halus, kemampuan memegang alat tulis, dan kemampuan koordinasi mata tangan
Sedangkan keterampilan kognitif dasar berhitung pada anak meliputi kemampuan anak dalam memahami klasifikasi, seriasi, korespondensi, dan konservasi. mengelompokkan objek berdasarkan atribut dari objek tersebut, misalnya mengelompokkan benda berdasarkan bentuk, warna, atau ukuran. Kedua, seriasi yaitu kemampuan anak dalam mengurutkan susunan suatu objek berdasarkan atribut dari objek tersebut, misalnya menyusun urutan objek dari yang paling pendek ke urutan paling panjang. Ketiga, korespondensi yaitu kemampuan anak dalam memahami jumlah dari dua kelompok objek meliputi kesadaran linguistik dan kesadaran visual. Pertama, klasifikasi yaitu kemampuan anak dalam arakteristik yang berbeda, misalnya kelompok pensil dengan kelompok pulpen, masing-masing kelompok memiliki nilai yang sama yaitu dua. Keempat, konservasi yaitu pemahaman anak terhadap kekekalan suatu objek, anak tidak lagi dapat dikecohkan oleh adanya perubahan posisi atau tempat atas objek